Hal ini Kadang Terabaikan Saat Ramadhan

Assalamu Alaikum warahmatullah wabarakatuh

Menyaksikan kehadiran bulan Ramadhan, khususnya di tahun 2025 adalah sebuah kesempatan yang patut di syukuri. Oleh karena Allah masih memberi peluang untuk mengumpulkan koleksi kebaikan yang akan di hadiahkan pahala yang berlimpah di akhirat kelak. Perjuangan Rasulullah dalam membina dan memberi contoh pengamalan bulan suci ramadhan patut di apresiasi dan di apkikasikan dalam kehidupan sehari hari agar manusia keluar dengan predikat bertaqwa kepada Alla swt. Apresiasi ini dapat berupa lantunan salawat yang tak terhingga kepada Rasulullah saw di setiap waktu.

Sebelum melangkah ke pembahasan judul, terkait perihal yang kadang terlupakan saat ramadhan tiba,  terlebih dahulu memberi intro seputar peluang ibadah dalam bulan ramadhan.

Dengan berbagai jenis peluang kebaikan yang mestinya dilakukan oleh umat islam pada bulan ramadhan, dapat membantu orang yang mengamalkannya hingga mencapai predikat BERTAQWA. Sebutlah di antaranya : puasa ramadhan yang merupakan perintah dengan status hukum wajib bagi setiap orang yang telah melafalkan syahadat kesaksian kepada Allah dan Nabi Muhammad saw.

Selain dari itu, zakat fitrah pada bulan ramadhan juga wajib bagi setiap umat islam, bahkan bayi yang lahir pun sebelum khutbah idul fitri tetap masih wajib untuk di keluarkan zakatnya sebelum khutbah idul fitri di bacakan. zakat wajib dikeluarkan Demi untuk mensucikan diri dan harta selama hidup di dunia.

Selain syahadatain dan shalat 5 waktu, Puasa dan zakat dari kelima rukun islam yang bersifat wajib dapat terwujud di bulan ramadhan kecuali yang terakhir yakni berhaji bila sudah mampu.

Adapun amalan yang selain hukumnya wajib , terdapat berbagai macam peluang pahala, olehnya itu sempatkanlah diri untuk melaksanakan amalan ibadah tersebut. Jangan lupa, ganjaran pahalanya berlipat ganda. Amalan ibadah itu seperti tarwih, tahajjud, membaca alquran, bersedekah, dan lain sebagainya.

Dari berbagai jenis ibadah, lantas apa sih yang kadang terabaikan saat bulan ramadhan ??

BACA JUGA : Keutamaan Bulan Ramadhan

Kembali kepada judul tulisan ini, bahwa dari sedemikian rupan peluang pahala dari banyaknya amalan ibadah di bulan ramadhan, ada 1 hal yang terkadang terabaikan dan kurang di maksimalkan oleh orang dalam bulan ramadhan. Padahal hal ini sangat urgent untuk di bina dan bulan ramadhan bisa jadi momentum tepat untuk membina hal ini. Hal yang dimaksudkan adalah :

" KASIH SAYANG RUMAH TANGGA "

Ada apa sih ? Masa keluarga anda terlupakan ?

Sebuah keluarga pada umumnya menginginkan kehidupan yang bahagia, apakah itu bahagia secara emosional, finansial, spiritual, duniawi atau ukhrawiy.

Secara khusus, dalam kehidupan keluarga, terkadang sebagian ada yang rumah tangganya tidak bahagia, rumah tangga tidak harmonis sehingga cita cita rumah ku surgaku, sakinah mawaddah dan warahmah sulit tercapai. Pada akhirnya, ada yang putus asa memeperbaiki hingga mencapai hal yang tidak diinginkan dalam rumah tangga yakni talaq, hingga perceraian pun terjadi.

Kira kira, adakah orang yang menganggap sepele perceraian ? Nikah, cerai, nikah lagi, cerai lagi. Kalau pun ada, maka semoga pembaca artikel ini di lindungi dari orang orang yang suka menceraikan pasangan, karena itu adalah perbuatan yang di benci Allah dan rasulnya.

KENAPA SIH RUMAH TANGGA DIKATAKAN TERKADANG DIABAIKAN DALAM BULAN RAMADHAN ?

Dalam bulan ramadhan, yang paling mendukung sesorang dalam beribadah ialah kehadiran orang orang yang terlibat dalam rumah tangganya. Misalnya ; suami, istri, anak (adek/kakak), mertua, keponakan, ipar, yang biasanya masih menjalani hidup dalam satu atap, atau paling tidak dalam lingkup kecil hanya ada suami, istri dan anak saja.

Sekitar lingkup kecil saja, suami atau istri dalam lingkup rumah tangga paling mendukung dalam kesuksesan beribadah dalam bulan ramadhan. olehnya itu, patut untuk diperhatikan dan dipahami bahwasannya kesuksesan beribadah dalam rumah tangga karena kehadiran mereka di dalam rumah tangga.

Ramadhan merupakan sebuah momentum, kesempatan untuk mempererat keharmonisan sebuah rumah tangga. Bagaimana tidak, hampir 24 jam kebutuhan dalam rumah tangga penting untuk dikomuniksikan satu sama lain. Dengan demikian, ramadhan adalah kesempatan besar untuk menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga.

24 JAM NONSTOP KOMUNIKASI

Sebelum melanjutkan pembahasan, nasehat emas dalam tulisan kali ini adalah :

Dalam Rumah Tangga, Lancarkan Komunikasi

Menurut penulis, salah satu kunci kesuksesan membangun rumah tangga adalah KOMUNIKASI YANG LANCAR antara satu sama lain dalam sebuah rumah tangga.

Bila sebuah rumah tangga terasa ada yang menghalangi sehingga rumit untuk berbicara pada seisi rumah, maka sebaiknya mulailah untuk peduli, analisa kesalahan apa yang sedang terjadi.

Susah berkomunikasi kepada seisi rumah membuat aktifitas dalam sebuah rumah tangga menjadi terbatas. Misalnya, seorang suami ingin memakan sesuatu, request minuman, akan tetapi lidah dan mulut terasa berat untuk mengucapkan permintaan tersebuat. Akhirnya, makanan yang di inginkan pun tidak jadi di hidangkan.

Contoh lain, istri yang menginginkan sebuah senyuman manis dari bibirnya, terasa ingin tersenyum dan tertawa bersama keluarga, tapi suasana untuk berkumpul bersama saja terasa susah, terasa berat untuk membicarakan sesuatu, kumpul tertawa bersama suami dan anak. Semua karena bibir terasa berat untuk berbicara, alias komunikasi terbatas.

Biasakan terus berkomunikasi

jika komunikasi terasa berat dalam suasana rumah tangga maka pelan pelan untuk membiasakan diri untuk terus berkomunikasi. Yakinlah akan lebih rileks bercanda bersama keluarga di kemudian hari.

Manfaatkan Ramadhan menjalin komunikasi

Ramadhan yang berkah itu akan memiliki banyak manfaat kepada orang yang memanfaatkannya dengan baik.

Komunikasi dalam ramadhan sangat wajib untuk dibangun dalam suasana rumah tangga. Bagaimana tidak ? Mulai dari Sahur hendak makan apa, bangun jam berapa, siapa juga yang paling duluan bangun menjelang sahur, hingga siang hari harus beli benyak kebutuhan buka puasa, takjil untuk sedekah, perlengkapan shalat, lokasi tarwih harus jalan bareng atau jalan sendiri sendiri, hingga buka puasa mestinya pakai menu apa ? Semua serba komunikasi, dan harus di komunikasikan, dan apabila komunikasi mandek, dikhawatirkan dalam sebuah rumah tangga muncul istilah makan sendiri sendiri, sahur sendiri, buka puasa sendiri, cuci baju sendiri, bahkan cari uang sendiri sendiri. Nauzubillah minzalik.

Akan tetapi, lancarkan komunikasi rumah tangga saat bulan ramadhan maka jangankan perihal pada paragrap di atas, ibadah pun akan lancar dan bisa lebih khusyuk. 

Di saat komunikasi sudah membaik, bersenda guraulah bersama anak dan istri, tertawalah bersama mereka, jalinlah keakaraban, hanya dengan membuka kunci sukses yakni lancarkan komunikasi.

Paling penting, mintalah doa kepada Allah agar dimudahkan dalam membahagiakan keluarga. Teruntuk kepada suami bahwa jagalah keluarga dari api neraka. Sebagaimana potongan ayat berikut :

Jika keluarga berantakan, maka janganlah menceritakan keluar dari rumah hingga sampai ke tetangga, bila di butuhkan maka orang tua dan mertua sebaiknya menjadi pilihan pertama.

Jika keluarga sedang bahagia, aktifitas di luar rumah akan ikut terasa lebih rileks dan menyenangkan, olehnya itu memperbaiki hidup sama halnya memperbaiki rumah tangga. Ingatlah, suami adalah cerminan istri, begitupun sebaliknya.

Kesempatan emas dalam bulan ramadhan untuk memperbaiki keluarga, membangun keluarga yang bahagia, menjaga keharmonisan keluarga hanya dengan berawal dari memperbaiki komunikasi antara satu sama lain dalam bulan suci ramadhan.

Bila keadaan rumah tangga sudah seperti yang di harapkan, maka selain bulan ramadhan akan tetap terus di pertahankan.

Pertanyaan terakhir, kapan terakhir anda bercanda tawa dengan suami atau istri anda ??